REPUBLIKBERITA.CO.ID., MARTAPURA – Upaya Pemerintah Kabupaten Banjar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat daerah sangat serius dilakukan.
Berbagai macam cara dilakukan pemerintah mulai dari membantu masyarakat dalam permodalan hingga memberikan inovasi-inovasi untuk dijadikan usaha
Misalanya seperti yang dikerjakan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar dimana mereka tengah meluncurkan inovasi Intan Sikapayu atau Inovasi Tangguh Sinergi Kampung Ikan Papuyu.
Program ini tentu tiada lain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembudidaya ikan papuyu atau ikan betok sekaligus memperkuat ekonomi berbasis komoditas lokal.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKPP Banjar, Bandi Chairullah, mengatakan program ini lahir dari pengamatan langsung di lapangan.
“Dari hasil analisa, isu strategis yang kita temukan adalah rendahnya kapasitas sumber daya manusia kelompok pembudidaya ikan papuyu,” ujarnya kepada RRI Banjarmasin, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, meski pasar papuyu terbuka lebar, budidayanya masih belum berkembang secara masif. Selama ini masyarakat lebih banyak mengandalkan tangkapan alam, padahal kondisi perairan terus mengalami perubahan.
Pelaksanaan program Intan Sikapayu dipusatkan di Desa Karang Intan dengan melibatkan empat kelompok pembudidaya. Mereka mendapat fasilitas pelatihan teknis, pendampingan usaha, penguatan jejaring pemasaran, serta Sekolah Lapang Budidaya Perikanan (SLBP).
“Tahap berikutnya yakni pembentukan Forum Penggiat Budidaya Perikanan (FPBP) bersama para pemangku kepentingan,” katanya.
Bandi menambahkan, inovasi ini diharapkan melahirkan model pelayanan publik yang bisa direplikasi. “Role model ini bisa dipakai di desa-desa lain bahkan di kabupaten lain dengan adanya sekolah lapang yang terfokus,” ucapnya.
Ke depan, program ini menargetkan penguatan kelembagaan, pembangunan jejaring antar-stakeholder, dan integrasi budidaya. Dalam tiga tahun, diharapkan tumbuh sistem budidaya berbasis kawasan sekaligus pengembangan wisata sentra perikanan terpadu.
Papuyu sendiri dikenal sebagai komoditas bernilai tinggi dengan harga pasar stabil, berkisar Rp40.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Saat ini, dari total 218 kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Banjar, hanya 10 kelompok dengan sekitar 100 anggota yang fokus membudidayakan papuyu.