REPUBLIKBERITA.CO.ID., KOTABARU -Kabupaten Kotabaru yang dikenal dengan salah satu daerah kaya akan sumber daya alam ternyata tidak menjamin masyarakatnya hidup dengan kemudahan.
Pernyataan itu disampaikan bukanlah tanpa alasan pasalnya saat ini masyarakat yang tinggal di Kabupaten Kabupaten Kotabaru kesulitan mendapatkan gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg .
Ironisnya selain kesulitan untuk mendapatkan gas tersebut harga jual per 1 gas elpiji juga menjadi keluhan masyarakat.
Salah satu warga yang tinggal di Desa Dirgahayu Machrisa Sundari mengatakan bahwa selain harga per 1 gas elpiji mencapai Rp 60.000.
“Saat ini harga di warung-warung kecil sudah tidak masuk akal, dulu masih Rp50 ribu, sekarang sampai Rp60 ribu. Jika ini akibat kelangkaan, kami memaklumi nya, tapi kalau karena ulah pengecer yang nakal, jelas kami dirugikan,” Ungkapnya Selasa 8 Juli 2025.
Keluahn serupa juga disampaikan oleh Adi (37) pedagang makanan keliling asal Desa Semayap. Ia mengatakan akses ke pangkalan resmi cukup terbatas bagi warga yang belum terdaftar.
“Benar…, kalau kita beli di pangkalan memang lebih murah, tapi untuk warga yang telah terdaftar. Lalu, kami yang tidak terdaftar terpaksa beli ke pengecer dengan harga mahal, berat bagi kami yang penghasilannya pas-pasan,” ucapnya sedikit kecewa.
Berdasarkan pantauan di lapangan sejumlah pengecer di dua desa tersebut menjual gas melon antara Rp58.000 hingga Rp60.000 per tabung. Padahal, HET gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Kotabaru berada di kisaran Rp18.500 hingga Rp23.000 tergantung zona distribusi.
Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun instansi terkait segera mengambil tindakan tegas terhadap praktik penjualan di atas HET. Mereka juga menginginkan adanya transparansi distribusi dan akses lebih luas terhadap pangkalan resmi agar subsidi tepat sasaran