REPUBLIKBERITA.CO.ID– Direktur Utama (Dirut) Perusahaan daerah PT Baramarta (Perseroda) yang sebelumnya diberhentikan sementara karena ditetapkan sebagai tersangka, ternyata kembali menduduki kursi Dirut.
Komisaris Utama PT Baramarta, Siti Mahmudah membenarkan terkait kembalinya RA sebagai Direktur Utama Beramarta.
“Sebenarnya untuk pemberhentian sementara Direktur Utama Baramarta lantaran ditetapkan tersangka sudah dilaksanakan, dan sesuai undang-undang, itukan juga sudah kami lakukan RPUSLB lalu, dalam materi rapat tersebut ditetapkan apakah jabatannya mengeutakan atau mencabut namun hasil keputusannya dalam rapat itu tidak mengambil pendapat, dan alasannya itu sebenarnya internal didalam yang memutuskan,” sebutnya saat ditemui di Kantor Dinas Ketenaga Kerjaan Kab. Banjar Selasa 29 Oktober.

Dikarenakan tidak ada pengambilan keputusan saat rapat RPUSLB, maka otomatis pemberhentian sementara Direktur Utama PT Baramarta yang sudah dilakukan sebelumnya dinyatakan batal.
“Kalau batal itukan artinya, kembali lagi RA menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Baramarta,” lanjutnya.
Namun, meskipun hal itu terjadi, tetapi mengenai dengan status Direktur Utama Baramarta RA sebagai tersangka, pihaknya menginginkan untuk kembali melakukan rapat RPUSLB lagi bersama direksi.
“Kami sudah bersurat kepada direksi, tinggal mereka saja lagi yang mempersiapkan untuk pelaksanaannya,” jelasnya.

Komisaris Bantah Lindungi Dirut PT Baramarta
Terkait dengan adanya desas desus bahwa kembalinya Direktur Utama Baramarta RA yang ditetapkan sebagai tersangka lantara dapat ‘perlindungan’ oleh komisaris itu tidak benar.
“Tidak ada masalah melindungi, kita cuma melaksanakan aturan saja, artinya karena aturan seperti itu maka kami hanya mengikutinya saja, dan dalam aturan juga sudah jelas apabila pada RPUSLB tidak dapat mengambil keputusan atau bertindak maka pemberhentian sementara batal,” sebutnya.
Adapun mengapa pada saat RPUSLB mereka tidak dapat memberikan pendapat lantaran beber Siti Mahmudah, ada hal dan proses yang tidak dapat terpenuhi untuk memutuskan.
“Tetapikan meski seperti itu kami tetap minta kapada para direksi untuk menjadwalkan lagi RPUSLB,” sahutnya.

Mobil Milik PT Baramarta di Sita Karena Wanprestasi Pembayaran Pajak
Terkait beberapa mobil yang sedang disita oleh Kantor Pelayanan Pajak Direktorat Banjarmasin sudah juga sudah diketahui oleh Komisaris Utama Perusahaan PT Baramarta Siti Mahmudah.
“Memang ada mobil yang disita tetapi untuk jumlahnya saya kurang mengetahuinya, prosedurnya memang dilakukan oleh pajak, karena kita (Baramarta) di anggap tidak memenuhi atau wanprestasi jadi itulah konsekwensinya,” tegasnya.
“Untuk total tunggakan pajaknya mencapai kira-kira 200 an miliar (rupiah),” tutupnya sembari meninggalkan pewarta.
Sementara itu Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Banjar, Akhmad Fydayeen saat di konfirmasi terkait status Agus Rahman yang kembali menjabat sebagai Dirut PT Baramarta sementara masih menyandang status tersangka, menyatakan ia tidak berwenang mengurusi hal tersebut.