REPUBLIKBERITA.CO.ID, BANJARBARU – Pj Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Dr. Gustava Yandi, bersama Plh Sekdaprov Kalimantan Selatan, Syarifudin, M.Pd, turun langsung meninjau lokasi banjir di Pengayuan Liang Anggang pada Selasa (28/01/2025). Dalam kesempatan itu, mereka juga menyerahkan bantuan kepada warga terdampak.
Gustava Yandi mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi sejak 21 Januari 2025 telah berdampak pada 841 rumah di tiga kecamatan. Hingga 27 Januari, sebanyak 551 rumah masih terendam, dengan 2.850 jiwa terdampak, dan 290 jiwa masih mengungsi.
“Berdasarkan laporan BPBD Kota Banjarbaru, bantuan dari berbagai pihak telah disalurkan, termasuk sembako, peralatan darurat, dan makanan siap saji,” ujar Gustava Yandi.
Selain bantuan darurat, Pemerintah Kota Banjarbaru juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk penanganan banjir secara jangka panjang. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Pembuatan Master Plan Penanganan Banjir sebagai panduan utama mitigasi banjir.
- Pembangunan dan optimalisasi embung, dengan tambahan embung baru pada 2025.
- Normalisasi sungai, termasuk Sungai Karet, Sungai Kuranji, dan Sungai Kemuning, guna meningkatkan kapasitas aliran air.
- Penegakan tata ruang, dengan mencegah pembangunan di kawasan rawan banjir yang dapat menghambat aliran air.
Gustava Yandi juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Balai Sungai dalam melakukan normalisasi Sungai Banyu Irang, Sungai Maluka, dan Sungai Luuk di wilayah hilir.
“Dukungan ini penting untuk memperlancar aliran air, mengingat wilayah hilir di luar Banjarbaru menjadi penyebab terhambatnya air keluar dari daerah yang telah melakukan mitigasi,” tegasnya.
Ia juga berharap Pemprov Kalsel dapat memberikan dukungan dalam pendanaan, bantuan teknis, dan koordinasi lintas wilayah demi penanganan banjir yang lebih efektif.
“Melalui langkah-langkah strategis yang telah kami susun dan dukungan dari semua pihak, kami optimis dapat menciptakan Kota Banjarbaru yang lebih tangguh menghadapi banjir demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Plh Sekdaprov Kalimantan Selatan, Syarifudin, meminta Pemkot Banjarbaru untuk mengajukan surat resmi kepada Pemprov Kalsel terkait kerja sama penanganan beberapa sungai.
“Tentunya nanti kalau ada surat, pasti akan ditindaklanjuti agar ke depan persoalan banjir ini tidak lagi menjadi masalah tiap musim penghujan,” kata Syarifudin.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Banjarbaru dapat lebih siap menghadapi bencana banjir di masa mendatang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.