REPUBLIKBERITA.CO.ID., BANJARBARU – Ironis. Proyek pembangunan wahana permainan berupa rel kereta dan flying fox (zipline) di kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru ternyata tak berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal, proyek ini semestinya menjadi daya tarik tambahan di area bandara yang menyandang status internasional.
Pantauan di lapangan menunjukkan, fasilitas tersebut terbengkalai dan tidak pernah digunakan. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar dari masyarakat.
Salah seorang warga yang berada di lokasi bahkan menyebut keberadaan wahana itu justru mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
“Rel ini seperti berada di badan jalan atau jalur orang berjalan kaki. Aneh sekali, apakah hal ini memang diperbolehkan atau tidak saya juga tidak tahu,” ucapnya, Rabu (19/8/2025).
Ketika dikonfirmasi, General Manager InJourney Airports Bandara Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqi, mengakui bahwa wahana permainan tersebut memang tidak difungsikan.
“Nanti akan dikemas kembali, tapi saat ini saya belum bisa memberikan informasi lebih jauh karena masih dalam proses perapihan,” katanya singkat.
Namun, jawaban normatif pihak bandara justru menambah kecurigaan publik. Jika memang ada proses “perapihan”, mengapa fasilitas itu sejak awal dibangun di jalur yang dipertanyakan masyarakat? Apalagi, hingga kini tidak ada kejelasan mengenai berapa besar dana yang dihabiskan untuk proyek yang kini mangkrak tersebut.
Kondisi ini semakin memperkuat kritik bahwa banyak proyek di area publik hanya sebatas formalitas pembangunan, tanpa kajian mendalam mengenai manfaat, keamanan, maupun efektivitas penggunaannya.