REPUBLIKBERITA.CO.ID., BANJARBARU – Pemerintah Kota Banjarbaru tidak tinggal diam dengan kematian salah satu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 2 Banjarbaru yang meninggal gantung diri beberapa waktu lalu.
Dimana kata Wali Kota Banjarbaru Aditiya Mufti Arifin bahwa pihaknya sudah meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana agar melakukan penelusuran terkait masalah tersebut.
“Saya sudah meminta dinas bersangkutan untuk melakukan penelusuran dalam masalah yang ada,” tulisnya melalui pesan Senin 10 Febuari 2025.
Sementara itu Plt Kabid SMA pada Disdikbud Kalsel, HM Budiansyah mengatakan pihaknya juga saat ini masih dalam melakukan penelusuran terhadap sekolah.
“Tadi bagian Kasi kesiswaan sudah mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan persoalan itu namun saya belum mengetahui bagaimana hasil dari pertemuan mereka nanti akan saya sampaikan jika sudah ada hasilnya,” ungkapnya selasa 11 Febuari 2025.
Yang jelas beber Budiansyah pihaknya akan mendalami kasus ini jikapun dalam meninggalnya siswa tersebut lantaran ada buliying maka hal itu tidak dapat dibenarkan.
“Tapi sekali lagi hasilnya belum kami ketahui masih kami dalami dulu,” akunya.
Kemudian dirinya meminta kepada seluruh guru agar bisa berperan aktif dalam mengetahui permasalahan apa yang ada pada sekolahnya agar dugaan tindakan seperti buliying tidak terjadi.
“Harus berperan aktif dalam mengetahui ap yang terjadi pada semu murid agar hal yang tidak di ingingakan tidak terjadi,” akhirnya.
Diketahui pada pemberitaan sebelumnya Diketahui murid SMA Negeri 2 Banjarbaru ini sudah ada dua kematian anak didiknya secara beruntun.
Dimana kedua orang siswa itu merupakan anak yang berprestasi di SMAN 2 Banjarbaru.
Adapun untuk peristiwa kematian anak tersebut yang pertama ditemukan pada Embung Lokudat Guntung Damar, Sabtu (1/1/2025).
Kedua, aksi gantung diri yang dilakukan pelajar perempuan di rumahnya Selasa (4/1/2025). Bahkan, tindakan bunuh diri tersebut viral di sosial media, dugaan tindakan bullying juga terlihat dalam postingan tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Banjarbaru Saryono mengatakan, jikapun ada informasi bahwa meninggalnya korban lantaran ada dugaan buliying maka hal itu tidak dibenarkan.
“Kalau ada yang mengatakan murid kami yang meninggal karena buliying maka harus ada fakta tetapi selama ini hal itu tidak ada,” ungkapnya saat ditemui pewarta Rabu 5 Febuari 2025.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.