Sejumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mawar 7 Kota Banjarmasin terpaksa belajar di dalam tenda yang kerap digunakan saat acara hajatan atau kondangan.
Tenda tersebut didirikan di halaman sekolah dengan bangunan dua lantai yang terbilang berada di pusat Kota Seribu Sungai.
Pembelajaran dilakukan di dalam tenda ini lantaran, teras depan ruang kelas ambles pada 14 Agustus 2024.
Orang tua yang merasa khawatir apabila anak-anak mereka tetap belajar di dalam ruang kelas, sepakat untuk urungan dana memasang tenda sebagai wadah sementara proses pembelajaran.
Tenda tersebut dipasang sekat atau pembatas yang dibagi menjadi lima ruangan, sehingga beberapa kelas bisa belajar secara bersamaan.
Meski kondisi tersebut jelas membuat siswa tidak nyaman, namun para orang tua mengaku lebih merasa aman buah hati mereka sementara waktu belajar di dalam tenda.
“Kami tidak ingin anak-anak belajar dengan rasa takut. Karena itu, kami sepakat untuk mengumpulkan dana dan mendirikan tenda ini,” ujar Risma, salah satu orang tua siswa.
Kepala SDN Mawar 7, Latif Gabaruddin, menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Banjarmasin sudah datang meninjau lokasi pada 14 Agustus 2024.
Lebih jauh, ia bilang saat ini ada dua rombongan belajar dari siswa kelas 3 dan 4 yang harus belajar di tenda. Sementara siswa dari kelas lainnya masih bisa belajar di ruang kelas seperti biasa.
“Perbaikan sudah mulai dilakukan. Kami berharap bisa segera selesai agar siswa bisa kembali belajar di kelas dengan aman,” tandasnya.