REPUBLIKBERITA.CO.ID, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPAPPKB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (PK2D) Tahun 2025, Rabu (16/7), bertempat di Ruang Kolaborasi Lantai III Bapperida Kotabaru.
Rakor ini dihadiri oleh lintas perangkat daerah, instansi, serta tokoh masyarakat, sebagai upaya penguatan peran keluarga dalam pembangunan daerah. Desa Sampanahan, Kecamatan Sampanahan, ditetapkan sebagai lokus penilaian PK2D Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025, karena memiliki Indeks Kualitas Keluarga (IKK) yang masih berada di bawah rata-rata provinsi.
Dalam sambutan pembuka, Ketua TP PKK Kotabaru, Ny. Suci Anisa Rusli, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama pembangunan karakter bangsa.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan upaya konkret agar keluarga di desa benar-benar memperhatikan aspek penting seperti lingkungan, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, sambutan Sekretaris Daerah Kotabaru, H. Eka Saprudin, AP., M.AP., yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs. H. Minggu Basuki, M.AP., menekankan bahwa peningkatan kualitas keluarga di Desa Sampanahan mengacu pada Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 100 Tahun 2019 tentang pembangunan masyarakat berbasis swadaya dan gotong royong.
“Indikator-indikator keluarga di Desa Sampanahan masih perlu ditingkatkan secara menyeluruh,” tegasnya.
Beberapa permasalahan utama yang ditemukan meliputi:
- Banyak pasangan belum memiliki buku nikah;
- Anak usia 0–17 tahun belum memiliki akta kelahiran;
- Anggota keluarga mengalami gangguan kesehatan;
- Anak usia sekolah mengalami putus sekolah;
- Masih terjadi pernikahan anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
Untuk itu, Pemkab melibatkan berbagai sektor dalam Rakor ini, termasuk Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Dinas Sosial, Dinas Perkim, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, TP PKK, Lembaga Desa, serta pihak swasta.
Adapun program strategis yang akan dijalankan mencakup:
- Pembinaan Posyandu, penyuluhan kesehatan, dan penanganan stunting;
- Pelatihan keterampilan serta pembentukan kelompok ketahanan keluarga;
- Bedah rumah melalui program bantuan Aladin;
- Penguatan ekonomi keluarga melalui UP2K, bantuan usaha, dan pengemasan produk P-IRT;
- Pemenuhan dokumen kependudukan: KTP, KK, akta lahir;
- Sosialisasi ketahanan pangan dan gizi, serta bantuan benih ikan dan bibit tanaman.
Rakor ini secara resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, mewakili Sekretaris Daerah, dengan harapan seluruh stakeholder dapat terus bersinergi dalam mencapai target PK2D.
Pemerintah berharap kegiatan ini dapat melahirkan inovasi dan solusi konkret dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, serta memperkuat komitmen bersama menuju keluarga tangguh, mandiri, dan berkualitas di Kabupaten Kotabaru.