REPUBLIKBERITA.CO.ID , KOTABARU –Harga gas Elpiji 3 kg di kalangan pengecer yang ada di wilayah Kotabaru melambung tinggi dan beragam.
Kondisi ini meresahkan warga khususnya pengguna gas melon tersebut, lantaran sangat jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ada di pangkalan.
“Ini saya baru beli di pangkalan dengan harga Rp 28.000, tapi saat mau beli di warung-warung tadi, harganya Rp 50.000 bahkan ada juga yang sampai Rp 55.000,” ungkap Ida, seorang ibu yang ditemui di wilayah Pulau Laut Utara saat keluar dari pangkalan habis membeli gas, Jumat (8/11/2024)
Sementara itu, pihak dari salah satu pangkalan gas elpiji, Syaiful menyampaikan bahwa agen resmi tetap konsisten menjual elpiji 3kg sesuai HET yang telah ditetapkan di wilayah Pulau Laut Utara yakni Rp 28.000.
“Juga sesuai aturan yang ada saat ini, pengambilan gas Elpiji harus menggunakan KTP agar dapat memastikan pendistribusian yang tepat kepada masyarakat,” jelasnya.
Syaiful menegaskan, agen resmi yang ketahuan menjual gas elpiji di atas HET akan disanksi pemberhentian sementara, dan bahkan dapat dihentikan selamanya dan status pangkalannya dialihkan.
“Kondisi harga yang disebut bervariasi dan melambung tinggi di eceran saat ini, kami harap dapat terselesaikan dan ada penanganan dari pihak terkait, karena itu tentunya memberatkan masyarakat,” tambahnya.
Kesempatan berbeda, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kotabaru, Murdianto menyampaikan, harga eceran gas elpiji yang melambung tersebut diduga karena kurangnya pasokan dalam satu bulan terakhir.
“Kami akan berusaha memastikan dalam bulan ini harga gas elpiji 3kg akan kembali normal,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli gas elpiji di agen resmi atau pangkalan, bukan di pengecer.
“Kami menyarankan masyarakat untuk selalu membeli gas elpiji di agen resmi agar mendapatkan harga yang sesuai dan produk yang terjamin keamanannya,” lanjut Murdianto.
Murdianto berharap, seluruh pihak terkait meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap oknum yang menjual gas elpiji jauh dari harga HET.
” Itu praktik penjualan ilegal yang merugikan masyarakat. Semoga kedepannya dapat teratasi dan harga gas elpiji kembali stabil dan terutama terjangkau bagi seluruh masyarakat pengguna,’ pungkasnya.